Beranda | Artikel
Sebab-sebab yang Dapat Melemahkan Bahkan Menghilangkan Keimanan
Jumat, 13 Oktober 2023

Bersama Pemateri :
Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr

Sebab-sebab yang Dapat Melemahkan Bahkan Menghilangkan Keimanan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Hadits-Hadits Perbaikan Hati. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada Senin, 17 Rabi’ul Awal 1445 H / 2 Oktober 2023 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Sebab-sebab yang Dapat Melemahkan Bahkan Menghilangkan Keimanan

 إنَّ الإيمانَ ليَخلَقُ في جوفِ أحدِكم كما يَخْلَقُ الثوبُ ، فاسأَلوا اللهَ أن يُجدِّدَ الإيمانَ في قلوبِكم

“Sesungguhnya iman itu bisa menua di diri salah seorang di antara kalian sebagaimana tuanya pakaian. Maka mintalah agar Allah memperbaharui keimanan dalam hati-hati kalian.” (HR. Al-Hakim dan Ath-Thabrani)

Hadits ini memberikan kita faedah bahwa memperbaharui iman mengharuskan seseorang mengetahui sebab-sebab yang dapat menguatkan dan mengembangkan keimanan. Juga seseorang ditutntut untuk selalu menjauhi sebab-sebab yang bisa melemahkan imannya. Maka seseorang dituntut untuk bersungguh-sungguh menguatkan, memantapkan dan menyempurnakan keimanannya serta waspada dari segala hal yang bisa melemahkan atau mengurangi iman.

Ketika seseorang mengetahui sebab-sebab ini, tentu dia akan mendapatkan faedah yang sangat besar dan manfaat yang sangat banyak. Bahkan, kita wajib mengetahui hal ini, karena iman adalah kesempurnaan seorang hamba, iman adalah jalan menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Dengan iman, derajat seseorang akan terangkat di dunia dan akhirat. Iman adalah sebab dan jalan menuju segala kebaikan di dunia dan akhirat. Dan tidak akan kuat keimanadan kecuali jika kita mengetahui jalan-jalan dan sebab-sebab yang dapat memperkuatnya.

Maka, seyogianya, bagi setiap muslim yang ingin memperbaiki dirinya, yang ingin berusaha mencapai kebahagiaan yang hakiki, seorang muslim harus bersungguh-sungguh untuk mempelajari sebab-sebab yang bisa menguatkan dan melemahkan keimanan. Kemudian, setelah ia mempelajari sebab-sebab tersebut, ia menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari agar imannya terus bertambah dan keyakinannya terus menguat. Tentu saja, dia juga dituntut untuk menjauhkan dirinya dari sebab-sebab yang bisa melemahkan dan mengurangi keimanannya.

Dia harus menjaga dan membentengi dirinya agar tidak terjatuh pada perkara-perkara yang bisa melemahkan keimanannya. Dan barangsiapa yang diberi taufik untuk melaksanakan hal tersebut, berarti dia telah dibimbing dan diberi taufik untuk segala kebaikan.

Seperti yang dikatakan oleh Al-Allamah Syaikh Abdurrahman As’Sa’di Rahimahullah, bahwa seorang hamba yang beriman yang senantiasa dibimbing oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia terus mengusahakan dua perkara, yaitu:

  1. Menyempurnakan pokok-pokok dan cabang-cabang keimanan, ia mempelajarinya dengan baik, lalu berusaha mengamalkannya.
  2. Berusaha menjauhkan diri dari perkara-perkara yang bisa membatalkan atau melemahkan keimanannya, baik itu fitnah-fitnah yang tampak maupun yang tidak tampak. Ia selalu berusaha mengobati diri sendiri dan menutupi kekurangan-kekurangannya. Selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berusaha menjalankan perkara-perkara yang dulu ia tinggalkan, yang mana perkara-perkara tersebut adalah perkara yang wajib untuk mereka kerjakan.

Maka di sini ada dua pembahasan, yaitu:

  1. Perkara-perkara yang bisa menguatkan keimanan (pembahasan ini sudah kita bahas pada pertemuan yang sebelumnya.
  2. Bagaimana menjaga dan merawat keimanan. Juga, kita akan mempelajari sebab-sebab yang bisa melemahkan bahkan bisa menghilangkan keimanan.

Sebab-sebab bertambahnya keimanan

Setiap muslim wajib dan perlu untuk mengetahui dan mempelajari sebab-sebab bertambah dan menguatnya keimanan. Tujuannya adalah agar ia mempraktikkan dan mengamalkan serta menjaga perkara-perkara tersebut. Selain itu, kita semua sebagai seorang muslim dituntut untuk mengetahui sebab-sebab yang bisa mengurangi dan melemahkan keimanan. Tujuannya tentu agar kita menjauhi dan mewaspadai perkara-perkara tersebut.

1. Menjaga diri dari nafsu hawa

Di antara perkara yang terpenting dalam bab ini adalah hendaklah kita semua berusaha untuk selalu waspada menjaga diri dari hawa nafsu yang selalu mengajak kepada dosa dan keburukan. Yaitu hawa nafsu yang ada pada diri setiap manusia yang selalu mengajak kepada keburukan, mengajak kepada perbuatan-perbuatan yang bisa membinasakan, dan menuntun kita kepada semua perbuatan keji.

Ini adalah tabiat diri kita semua, kecuali jika seseorang diberi taufik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka tentu dialah orang yang beruntung, karena tidak ada seorang pun yang bisa selamat dari keburukan jiwanya, kecuali jika diselamatkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Sebagaimana yang diceritakan dalam Al-Qur’an tentang istri penguasa Mesir yang menggoda Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam, dia mengatakan:

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Aku tidak mensucikan diriku. Sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak kepada keburukan, kecuali orang yang dirahmati oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.” (QS. Yusuf[12]: 53)

Dan Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam senantiasa membaca khutbatul Hajah setiap beliau ingin menyampaikan khutbah, beliau memulai dengan ucapannya:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

“Segala puji bagi Allah, kita memujiNya, meminta pertolonganNya, memohon ampun dariNya. Kita berlindung diri kepada Allah dari keburukan jiwa-jiwa kita, dari keburukan-keburukan amalan kita. Siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan, maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk.”

Maka ketahuilah, kaum muslimin sekalian, keburukan itu ada pada diri setiap manusia, dan keburukan jiwa itulah yang mengajak kepada dosa dan maksiat. Maka apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala membiarkan hamba dan tidak menolongnya, maka ia akan binasa dengan keburukan jiwanya. Dan apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi taufik dan hidayah, maka Allah akan menyelamatkan manusia dari keburukan tersebut.

Maka tidak ada yang lebih berbahaya bagi keimanan dan agama kita melebihi hawa nafsu yang selalu mengajak kepada keburukan. Karena inilah sebab terbesar iman itu menjadi goyah, lemah, dan berkurang. Maka dari sini kita mengetahui bahwa wajib bagi kita semua untuk menjaga keimanan kita dari kelemahan, dari kurangnya keimanan tersebut. Kita wajib untuk selalu mengintrospeksi diri kita, wajib untuk selalu mencela diri kita yang selalu mengikuti hawa nafsu. Hal ini agar kita selamat dari keburukan nafsu tersebut.

2. Waspada dari godaan setan

Godaan setan adalah sebab pengaruh luar terbesar yang bisa mengurangi keimanan seseorang. Karena setan adalah musuh bebuyutan bagi orang-orang yang beriman. Setan selalu mencari celah untuk menggoda orang-orang yang beriman. Bahkan tidak ada tujuan, kegiatan, dan urusan yang ia lakukan kecuali bagaimana ia menggoyahkan keimanan seseorang yang ada dalam hatinya.

Setan selalu berusaha melemahkan dan merusak keimanan kita semua. Maka barangsiapa yang tunduk kepada godaan-godaan setan, selalu mengikuti ajakan-ajakan setan, dan tidak berlindung diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla, tentu imannya akan melemah, berkurang, bahkan bisa jadi hilang keimanan itu jika seseorang terus-menerus mengikuti ajakan-ajakan setan. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperingatkan kita semua dengan peringatan yang tegas dan keras.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan bahaya mengikuti langkah-langkah setan, dan bahwasanya setan adalah musuh yang nyata bagi orang-orang beriman. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh kita semua untuk menjadikan setan adalah musuh, dan jangan sampai kita tunduk kepada ajakan-ajakan setan.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۚ…

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu mengajak mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar…” (QS. An-Nur[24]: 21)

Juga Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

“Sesungguhnya setan adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia musuh, karena sesungguhnya setan-setan itu mengajak kelompoknya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fatir[35]: 6)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 yang penuh manfaat ini.

Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Sebab-sebab yang Dapat Melemahkan Bahkan Menghilangkan Keimanan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53458-sebab-sebab-yang-dapat-melemahkan-bahkan-menghilangkan-keimanan/